Hukuman Untuk Pacarku 2: Pembalasan Dengan Pengorbanan Besar
Setelah
kejadian demi kejadian antara aku dan pacarku Lita, hubungan kami tidak
jelas, dibilang putus namun aku dan Lita masih sering berhubungan sex
dan dibilang belum putus tapi sekarang aku sudah mempunyai pacar baru.
Yah pacar baruku bernama Amel, dia sudah lama kukenal dan sangat tidak
asing lagi ditambah Lita sangat mengenal Amel karena dia adalah sahabat
dekat Lita dan sekaligus teman sekelasnya di SMA Sungguh keterlaluankah
aku ini? berpacaran dengan sahabatnya.aku mengenal Amel karena sering
jalan bertiga saat aku masih dengan Lita. Sosok Amel yang memiliki
rambut sebahu dan tinggi lebih pendek dari Lita sekitar 167cm, tidak
kalah cantik dari Lita, kulitnya sama putih dan jujur perawakan tubuhnya
lebih membuatku bergairah. Dengan tubuh yang lebih padat dari Lita lalu
bagian leher Amel yang memiliki lipatan daging kenyal dan bagian
pantatnya yang lebih semok pasti membuat mata laki-laki ingin melumatnya
habis habisan. Secara keseluruhan jika dibandingkan dalam keadaan
bugil, Amel memiliki nilai lebih yang tidak dimiliki Lita. Yah, Amel
yang memiliki wajah khas keturunan Arab dengan hidung mancung dan ukuran
payudaranya yang terlihat lebih kenyal ditambah tingkah lakunya yang
polos dan malah cenderung lugu menambah hasrat seksku berlebih padanya.
Keluguan dan kepolosan Amel tentu sudah kuketahui semenjak aku kenal
dengannya. Hal itu terlihat dari beberapa kejadian sebelum aku
berpacaran dengannya. Saat itu Lita bersama Amel datang ke tempatku.
Ketika mereka datang aku baru saja selesai mandi dan aku hanya
mengenakan handuk saja. Aku melihat Lita dan Amel duduk di balkon depan
pintu kamarku, jujur saja memang sewaktu didalam kamar mandi ada sedikit
pikiran isengku ketika tahu akan kedatangan mereka berdua. Hati kecilku
ingin sekali bercinta dengan Amel sahabat Lita.tanpa ada rasa was was
aku pun berjalan menghampiri mereka dan berniat untuk masuk ke kamar dan
memakai pakaianku. Ketika tanganku akan membuka pintu kamar, tanpa
diduga Lita saat itu sedang entah kesurupan apa sehingga dia berbuat
iseng dengan menarik handuk yang aku lipatkan menutupi bagian vitalku
dan satu-satunya yang menutupi tubuhku. Tangan kananku yang memegang
gagang pintu dan tangan kiriku yang memegang ember kecil tempat
peralatan mandiku tak bisa berbuat apa. Waaow gila dan bodohnya aku
malah berbalik ke arah mereka dengan kondisi tubuh aku yang bugil.
Sekilas aku melihat Lita terbelalak dan Amel pun hanya melongo sambil
tersenyum aneh dan tidak mencoba menutup matanya atau berpaling ke arah
lain ketika melihat aku bugil di depannya dengan kondisi penis sedang
ereksi karena pikiran kotorku terhadapnya.
Spontan kejadian itu membuatku malu bukan main, tapi ada sedikit
kepuasan tersendiri ketika jagoanku terlihat oleh Amel yang sering
kujadikan dia objek untuk melakukan onani.Bahkan ingin sekali aku
melakukan onani di hadapannya persis di depan mukanya yang polos dan
lugu itu lalu kusemprotkan cairan spermaku ke wajah cantiknya sehingga
melumuri mulutnya dan bahkan hingga buah dadanya.
“Kurang ajar si Lita” ucapku dalam hati, namun berterimakasih pula padanya haha..
Setelah kejadian itu aku yang sudah berpakaian rapih akan bersiap siap untuk hang out bersama mereka.tiba tiba saja Amel berucap
“Bili maafin Amel yah, tadi gak sengeja ngeliat punya kamu, maaf yah…abisnya si
Lita sih nih iseng ajah!”
“Hahahaaa…alah udah lo jg seneng kan Mel, kamu kan suka juga ma Bili pacarku kan, hayoo ngaku?” kata Litta sambil tertawa
“Kurang ajar si Lita” ucapku dalam hati, namun berterimakasih pula padanya haha..
Setelah kejadian itu aku yang sudah berpakaian rapih akan bersiap siap untuk hang out bersama mereka.tiba tiba saja Amel berucap
“Bili maafin Amel yah, tadi gak sengeja ngeliat punya kamu, maaf yah…abisnya si
Lita sih nih iseng ajah!”
“Hahahaaa…alah udah lo jg seneng kan Mel, kamu kan suka juga ma Bili pacarku kan, hayoo ngaku?” kata Litta sambil tertawa
“Iiih Lita apaan sih, enggak Bil enggak koq, sekali lagi maaf yah Bil” sahut Amel dengan muka yang penuh keluguan memohon maaf
Dengan muka yang merah karena malu dan serba salah, namun sedikit bangga mendengar percakapan mereka aku berkata
“Oh iya udah gapapa Mel santai aja kali, ya udah yu cabut”, padahal
dalam hati aku berkata, “aduh Mel kalo kamu mau lebih juga aku kasih
kali hahahahaaa horaaay” sorak hatiku gembira
Dari situ aku tahu akan kepolosan dan keluguan Amel.sejak berpacaran dengannya Amel sangat penyayang dan perhatian orangnya bahkan lebih lembut dan cenderung penurut. Ia sebelumnya tidak pernah berpacaran karena memang tidak pernah dikasih ijin oleh orang tuanya,teman-teman taw sendiri bagaimana keluarga keturunan yang sangat taat dan agamis. Aku dengannya pun berhubungan tanpa sepengetahuan orang tuanya.Awalnya susah sekali meyakinkan dia agar mau berpacaran denganku dengan alasan takut.dan akhirnya kita setuju untuk backstreet (bukan backstreet boy bro hahaha intermezo). Satu bulan aku berpacaran dengannya, kamipun saling menyayangi satu sama lain dan karena ada rasa takut untuk kedua kalinya kecolongan entah pikiran jahat apa yang merasuki aku agar aku duluan yang mencicipi tubuh sintal yang tentu lebih indah dari milik Lita. Mungkin garis besarnya saja yang kuceritakan tentang kisah hilangnya keperawanan Amel selengkapnya mungkin akan kuceritakan di lain cerita. Yah, akhirnya dengan susah payah dan sedikit kerja keras aku berhasil mendapatkan keperawanan Amel di kamarku yang sering kujadikan tempat berhubungan seks dengan Lita.
Dari situ aku tahu akan kepolosan dan keluguan Amel.sejak berpacaran dengannya Amel sangat penyayang dan perhatian orangnya bahkan lebih lembut dan cenderung penurut. Ia sebelumnya tidak pernah berpacaran karena memang tidak pernah dikasih ijin oleh orang tuanya,teman-teman taw sendiri bagaimana keluarga keturunan yang sangat taat dan agamis. Aku dengannya pun berhubungan tanpa sepengetahuan orang tuanya.Awalnya susah sekali meyakinkan dia agar mau berpacaran denganku dengan alasan takut.dan akhirnya kita setuju untuk backstreet (bukan backstreet boy bro hahaha intermezo). Satu bulan aku berpacaran dengannya, kamipun saling menyayangi satu sama lain dan karena ada rasa takut untuk kedua kalinya kecolongan entah pikiran jahat apa yang merasuki aku agar aku duluan yang mencicipi tubuh sintal yang tentu lebih indah dari milik Lita. Mungkin garis besarnya saja yang kuceritakan tentang kisah hilangnya keperawanan Amel selengkapnya mungkin akan kuceritakan di lain cerita. Yah, akhirnya dengan susah payah dan sedikit kerja keras aku berhasil mendapatkan keperawanan Amel di kamarku yang sering kujadikan tempat berhubungan seks dengan Lita.
Kejadiannya di siang hari sepulang Amel sekolah, aku menjemputnya dan di
tengah perjalanan turun hujan yang tidak begitu besar. Kamipun sepakat
untuk mampir dulu ke tempatku. Sesampainya di tempatku akupun langsung
mengajak Amel untuk masuk ke kamar. Saat itau kondisi kostku saat itu
sangat sepi. Melihat kondisi Amel yang baju seragamnya agak basah dan
terlihat menjadi transparan BH nya terpampang jelas berwarna pink.Aku
pun berinisiatif untuk menyuruhnya mengganti pakaian yang memang
biasanya Amel membawa kaos ganti persiapan. Hal itu dilakukannya karena
Amel dan aku backstreet jadi kalo Amel sudah pulang ke rumahnya tentu
akupun tak bisa jalan dengannya sehingga kami pacaran setelah Amel
pulang sekolah langsung tanpa mengantarnya pulang. Susahnya memang kalau
cinta dilarang. Amel yang memang penurut tanpa banyak kata diapun
mengeluarkan kaos gantinya yang berwarna putih. Dia agak sedikit bingung
melihat ke arahku dan mungkin bertanya tanya pada hatinya, apakah aku
harus mengganti pakaianku disini di depan dia. Seketika Amel tersenyum
padaku lalu berkata
“Say, Mel mau ganti baju, jangan ngintip yah, menghadap ke belakang dulu.” sambil tangannya menutup pintu rapat-rapat dan menguncinya dan gorden pun tak luput ditutupnya hingga tak ada celah sedikitpun.
“iya iya…deuuh sama pacar sendiri aja pelit.” (haha..dalam hatiku senang kapan lagi lihat yang beginian).
“Huh dasar cowok, senengnya liat yang buka bukaan” dengan nada kesal diapun berbalik membelakangiku dan terlihat tangannya kini mulai membuka satu persatu kancing baju seragamnya
Setelah semua kancing bajunya sudah lolos, nampak bajunya terlihat longgar dari pandanganku. Perlahan Amel meloloskan lengan kananya dari baju itu, tampak bahu Amel yang putih mulus dan kenyal terbalut tali BH berwarna pink lalu lengan bagian kirinya dan punggungnya sudah terlihat. Setelah semuanya tanggal Amel menggantung bajunya di balik pintu. Waaw sungguh pemandangan yang luar biasa, sosok cewek polos dan lugu di hadapanku tanpa baju hanya BH yang membalut buah dadanya yang seakan ingin tumpah keluar. Di sini dituntut kesabaran seorang cowok dalam menghadapi situasi ini (pasal 1 ayat 2 : jangan terburu buru nanti bisa berabe).
“Say, Mel mau ganti baju, jangan ngintip yah, menghadap ke belakang dulu.” sambil tangannya menutup pintu rapat-rapat dan menguncinya dan gorden pun tak luput ditutupnya hingga tak ada celah sedikitpun.
“iya iya…deuuh sama pacar sendiri aja pelit.” (haha..dalam hatiku senang kapan lagi lihat yang beginian).
“Huh dasar cowok, senengnya liat yang buka bukaan” dengan nada kesal diapun berbalik membelakangiku dan terlihat tangannya kini mulai membuka satu persatu kancing baju seragamnya
Setelah semua kancing bajunya sudah lolos, nampak bajunya terlihat longgar dari pandanganku. Perlahan Amel meloloskan lengan kananya dari baju itu, tampak bahu Amel yang putih mulus dan kenyal terbalut tali BH berwarna pink lalu lengan bagian kirinya dan punggungnya sudah terlihat. Setelah semuanya tanggal Amel menggantung bajunya di balik pintu. Waaw sungguh pemandangan yang luar biasa, sosok cewek polos dan lugu di hadapanku tanpa baju hanya BH yang membalut buah dadanya yang seakan ingin tumpah keluar. Di sini dituntut kesabaran seorang cowok dalam menghadapi situasi ini (pasal 1 ayat 2 : jangan terburu buru nanti bisa berabe).
Di kamar yang terkuci rapat bersama sang pacar yang tanpa baju hanya BH
yang berwarna pink, sungguh cowok mana yang engga punya pikiran mesum.
Hasrat seksku sudah di ubun ubun, (karena kondisi darurat Pasal 1 ayat 2
tidak diberlakukan wkwkwkw). Aku yang memang sudah TB (terangsang
berat) langsung mendekat ke arahnya, kupeluk tubuhnya yang putih dan
padat yang hanya terbungkus BH, kedua tanganku langsung mendarat tepat
di kedua bukitnya yang memang terlihat lebih mancung yang masih
terbungkus BH. Amel sontak kaget dan matanya tajam memandangku, tak
ambil pusing lalu kuteruskan dengan menciumi bagian lehernya yang
berlipat itu sambil tangan meremas remas bongkahan daging yang mononjol
dan mencoba menyelinap masuk di balik bh-nya. Amel hanya melenguh dan
kepalanya terdongak ke atas, matanya terpejam sambil menggigit bibir
bagian bawahnya sendiri. Meski Amel tidak pernah melakukan hubungan seks
namun untuk diketahui, ia sering menonton film porno dan lebih senang
film luar yang pemerannya ganteng dan memiliki ukuran besar.hal tersebut
dikarenakan doktrin dari aku dan Lita. Dimana aku mengoleksi banyak
file file film porno baik lokal maupun luar. Tidak jarang juga kami
bertiga menonton bareng sebagai kegiatan iseng atau hanya Lita dan Amel,
jadi meski lugu dan polos tentu dia memiliki pengetahuan dari hal
tersebut. Aku yang sudah tidak tahan langsung membuka kait BH di
punggunya dan ketika kait itu terlepas terdengar Amel terkejut dan
sedikit melenguh. Ketika aku meloloskan tali BH dari kedua lengannya
spontan kedua tangannya langsung menutupi buah dadanya yang sempat
terbuka bebas dan mengacung. Aku rasa tindakan yang dilakukan Amel
hanyalah sia sia belaka karena buah dadanya yang ranum mancung tidak
bisa sepenuhnya tertutup oleh tangannya yang kecil dan lembut
itu.alhasil tangannya hanya menutupu bagian putingnya saja. Melihat hal
seperti itu membuatku tersenyum geli dan memunculkan keisenganku.
Langsung saja kubuka pengait rok seragamnya dengan cepat dan
huwaaalaaa…rok Amel dengan mudah jatuh ke lantai. Amel semakin bingung
dan terlihat sangat panik. Karena itu aku langsung memeluk erat tubuhnya
mencoba menenangkannya dengan kata kata sayang dari mulutku mencoba
membuainya.
Hangat sekali tubuhnya, ditambah aroma parfumnya yang bercampur dengan
aroma asli tubuhnya. Aku mencium lehernya menghisap aromanya dalam dalam
seakan mencium bidadari. Kembali aku melakukan pemanasan dengan
menciumi bagian leher dan memijit halus buah dada bagian bawahnya dan
perutnya ku usap usap karena tangannya masih rapat menutupi daging
kenyal itu.lalu aku membalikan tubuh Amel dan kulumat bibirnya perlahan
kuturunkan tangannya dan menuntun tangan kanannya menuju penisku yang
masi terbungkus celana jeans.kutaruh tangannya yang lembut itu dan
ternyata hanya diam saja lalu kuremas tanganya itu agar dia mengikuti
untuk meremas penisku juga. Kini penisku sudah tegang sepenuhnya dan
nampaknya Amel merasakan itu, lalu perlahan kubantu dia untuk menurunkan
ret sleting celanaku dan langsung kutari CD ku turun dan gloeeng!!
penisku yang ngaceng berat nongol seketika menyentuh tangan Amel yang
putih dan lembut. sambil terus melumat bibirnya yang tipis dan mungil
kusapu seluruh rongga atas mulutnya dan bibirnya kuhisap hisap aku
tuntun kembali tangan Amel yang bergetar untuk menggenggam penisku
sambil mengucapkan kata kata perangsang,
“Ayo sayang kocokin penis Bili donk, kamu kan udah pernah liat dulu sekarang ini jadi milik kamu sepenuhnya sayang,”
Dengan ragu diapun menggenggam penisku dan berusaha mengocoknya. Karena
memang belum berpengalaman kocokannya pun sungguh tidak berasa, namun
yang kurasakan dan membuatku semakin tegang adalah sensasi dari sentuhan
tanganya yang lembut yang dulu hanya bisa kubayangkan saja saat mandi.
Kini benar benar menyentuh dan mengocok penisku.
“perek juga kamu yah” pikirku
Kejadian demi kejadian berlangsung,hingga akhirnya aku pun dapat
memerawani Amel. Memang ada sedikit bercak darah di penis miliku saat
kumasukkan ke vagina Amel yang ternyata lebih imut dan lebih sempit dari
Litta, dihiasi bulu rambut yang tidak banyak bagian dalam vaginanya
berwarna pink dan kelentitnya sangan imut menonjol. Saat itu aku
tumpahkan spermaku berkali-kali, yang pertama ku tumpahkan di bagian
mulutnya yang langsung dia telan seluruhnya dan yang kedua dibagian
dadanya dan perutnya. Sesaat setelah selesai aktivitas sex kami,
terlihat mata Amel berkaca dan sesekali air matanya menetes. Aku
memahami hal tersebut dan mencoba menenangkannya lalu menghiburnya
membuat dia percaya.
Baru setelah beberapa minggu Amel sudah tidak merasa canggung lagi akan
aktivitas sex nya yang pertama. Bahkan aku beberapa kali kerap
mengajaknya untuk pergi berlibur ke luar kota dan kami pun biasa
menginap di hotel satu kamar berdua dan tentu sudah pasti kami
melakukanya lagi hehehee. Tak terasa sudah lama juga aku dan Amel
berpacaran, namun entah kenapa rasa marahku pada Dwi yang dulu mengerjai
Lita belum padam. Mungkin karena janji aku pada diriku untuk
membalasnya dengan mengerjai pacarnya Dwi yang aku tahu dari
informasinya bernama Nonix. Nonix tinggal di sebuah kontrakan yang cukup
besar dan memang katanya kontrakan itu sangat ketat peraturannya dimana
tamu pria hanya diperbolehkan masuk di ruang tamu saja yang sudah
disediakan dan pintu gerbang hanya dibuka hingga jam 9 malam. Namun
bagaimanapun caranya aku harus menuntaskan dendamku ini. Pada waktu itu
sehabis menjemput Amel dari sekolah aku sengaja mampir ke kosan Nonix,
pacar Dwi untuk mencari tahu informasi lebih lanjut.Aku dan Amel
akhirnya tiba di kosan Nonix yang saat sebelumnya aku tahu jika Nonix
sedang pulang ke kota kelahirannya. Di balik pagar aku melihat ada
penjaga kos, masih muda dan mungkin seumuranku. Akupun berbasa basi
bersamanya. Namun sejenak ada ide dipikiranku sapa tahu penjaga kosan
ini bersedia membantuku atas misi ini agar lebih mudah. Kalo tidak ya
mungkin aku akan cari jalan lain. Lalu aku berjalan menarik tangan
penjaga itu sambil berkata pada Amel untuk menunggu sebentar dan Amel
pun mengangguk menuruti perintahku. Aku dan penjaga kosan itu yang aku
ketahui ternyata bernama Rudi terlibat perbincangan yang sengit karena
aku membujuknya untuk membantuku mengerjai si Nonix. Nonix tidaklah
lebih cantik dari Amel maupun Lita, mukanya biasa saja namun body nya
memang mantap, bisa dibilang body entotan karena siapapun yang
melihatnya bawaannya pasti pengen menyetubuhinya sampai pingsan.
Tubuhnya yang langsing ditambah dengan gayanya yang modis menambah
kepopulerannya di kampus. Tingkah lakunya yang terbilang genit dan
sangat centil membuat orang semakin sulit membedakannya dengan perek.
Setelah kuceritakan maksud dan tujuan ku datang sini, Rudi pun sempat
berpikir agak lama untuk memikirkan keputusan apa yang akan ia buat.
Nampak keraguan di raut wajahnya sehingga aku mencoba meyakinkan dia..
“Gimana bang Rud? setuju gak rencanaku??” tanyaku
“Gimana bang Rud? setuju gak rencanaku??” tanyaku
“Aduh gimana yah, aku juga dari dulu sebenernya pengen banget tuh ngentotin non
Nonix. Tapi aku ragu…”
“Udah ntar bang Rudi aku kasih uang jajan deh, gimana??”
“Uang sih aku gak butuh den”, tandasnya
“Wah lalu bang Rudi maunya apa??” aku makin bingung
“Eengh, anu den, yang diluar gerbang itu pacarnya aden yah?” tanyanya
“Kalo iya kenapa bang??” aku bertanya curiga
“Ya udah, gini ajah” katanya sambil jari telunjuknya diangkat ke atas mengarahkannya padaku, “kalo aden ngasih kesempatan aku buat nyicipin pacar aden, pasti Rudi bantu rencana aden, gimana??”
“Eengh dasar kampret” makiku dalam hati, “Waduh gimana yah bang, kalo yang lainnya mau bang? yang gak kalah cantik..gimana??”
“Wah kalo bukan dia mah ogah ah den, aku pengennya ngentot pacar aden yang
cantik kaya Arab dan bodynya yang semok itu” tandasnya sambil nyelonong mau ninggalin aku
“Iii…iya deh bang kalo abang minta itu mah.tapi sekali aja yah!” dengan terpaksa akupun menarik tanganya dan mengiyakan permintaanya
Nonix. Tapi aku ragu…”
“Udah ntar bang Rudi aku kasih uang jajan deh, gimana??”
“Uang sih aku gak butuh den”, tandasnya
“Wah lalu bang Rudi maunya apa??” aku makin bingung
“Eengh, anu den, yang diluar gerbang itu pacarnya aden yah?” tanyanya
“Kalo iya kenapa bang??” aku bertanya curiga
“Ya udah, gini ajah” katanya sambil jari telunjuknya diangkat ke atas mengarahkannya padaku, “kalo aden ngasih kesempatan aku buat nyicipin pacar aden, pasti Rudi bantu rencana aden, gimana??”
“Eengh dasar kampret” makiku dalam hati, “Waduh gimana yah bang, kalo yang lainnya mau bang? yang gak kalah cantik..gimana??”
“Wah kalo bukan dia mah ogah ah den, aku pengennya ngentot pacar aden yang
cantik kaya Arab dan bodynya yang semok itu” tandasnya sambil nyelonong mau ninggalin aku
“Iii…iya deh bang kalo abang minta itu mah.tapi sekali aja yah!” dengan terpaksa akupun menarik tanganya dan mengiyakan permintaanya
“Wah asiik nih” kata Rudi dengan senyum kemenangan, dia lalu memberikan no.HP nya agar aku dapat menghubunginya.
Lama kami berbincang akhirnya akupun langsung pulang dan memikirkan
bagaimana cara menyampaikannya pada Amel. Sesampainya di kosanku akupun
terlarut dalam lamunan terkejut setelah mendengar suara Amel.
“Heh koq bengong yang??” tanya Amel
“Ooh iya gapapa kok”
“Emang ada urusan apa tadi yang sama penjaga itu”.
“Kesempatan bagus nih” kataku dalam hati melihat kesempatan itu datang juga, “engga yang cuma masalah hutang”
“Hutang apa?”
“Ya aku terlilit hutang jumlah besar dan yang bisa membantu cuma kamu Mel, dia
minta kamu sebagai bayarannya melayani dia semalam” jawabku memasang ekspresi pesimis kalo dia akan mau, “Ya sudahlah Mel aku gak memaksa kamu sayang, aku cinta kamu”
Tapi tanpa diduga ia malah langsung memelukku sambil berbisik
“Ooh iya gapapa kok”
“Emang ada urusan apa tadi yang sama penjaga itu”.
“Kesempatan bagus nih” kataku dalam hati melihat kesempatan itu datang juga, “engga yang cuma masalah hutang”
“Hutang apa?”
“Ya aku terlilit hutang jumlah besar dan yang bisa membantu cuma kamu Mel, dia
minta kamu sebagai bayarannya melayani dia semalam” jawabku memasang ekspresi pesimis kalo dia akan mau, “Ya sudahlah Mel aku gak memaksa kamu sayang, aku cinta kamu”
Tapi tanpa diduga ia malah langsung memelukku sambil berbisik
“Aku bersedia yang kalo itu membantu sayang, akan aku lakukan apapun itu.”
“Sungguh Mel??kamu bersedia ML dengan penjaga itu??” tanyaku lagi
“Kalo itu bisa menyelesaikan masalah sayang aku rela yang” jawabnya tanpa ragu
Entah haruskah senang atau apalah, di sisi lain aku senang karena mempermudah misi aku mengerjai Nonix tetapi di sisi lain apakah aku rela membiarkan penjaga itu menjamah tubuh Amel pacarku yang nikmat dan tentu lebih cantik dari Nonix. Akhirnya kuhubungi penjaga itu dan memberitahukannya waktu untuk penjaga itu menyetubuhi pacarku. Waktunya adalah seperti biasa sepulang Amel sekolah dan bertempat di kamarku. Gilaaaa..tubuh pacarku yang selalu menjadi pujaanku akan digumuli orang yang tidak kukenal dekat dihadapanku dan di ruanganku pula. Tepat pukul 1.30 siang hari aku menjemput Amel yang akan kubawa ketempatku dan kuserahkan tubuh mulusnya pada penjaga kontrakan milik Nonix. Sungguh sebuah pengorbanan yang besar, entah bodoh atau apakah diri ini. Sesampainya di tempatku aku dan Amel sempat melakukan pemanasan dengan berciuman dan Amel sempat mengocokan penisku dan mengulumnya, namun sebelum aku puas, pintu kamar ada yang mengetuk. Aku segera merapikan pakaian dan membuka pintu. Sudah kuduga, ternyata penjaga itu tepat waktu namun aku semakin kesal karena aku sendiri belum menuntaskan hasratku. Kini aku harus menyerahkan tubuh Amel pacarku untuk dipakai oleh tubuh penjaga yang gelap dan mungkin juga bau badan. Aku sendiri belum tahu dan tidak memikirkan seberapa besar penis tuh orang dan apakah Amel sanggup menghadapinya.
“Sungguh Mel??kamu bersedia ML dengan penjaga itu??” tanyaku lagi
“Kalo itu bisa menyelesaikan masalah sayang aku rela yang” jawabnya tanpa ragu
Entah haruskah senang atau apalah, di sisi lain aku senang karena mempermudah misi aku mengerjai Nonix tetapi di sisi lain apakah aku rela membiarkan penjaga itu menjamah tubuh Amel pacarku yang nikmat dan tentu lebih cantik dari Nonix. Akhirnya kuhubungi penjaga itu dan memberitahukannya waktu untuk penjaga itu menyetubuhi pacarku. Waktunya adalah seperti biasa sepulang Amel sekolah dan bertempat di kamarku. Gilaaaa..tubuh pacarku yang selalu menjadi pujaanku akan digumuli orang yang tidak kukenal dekat dihadapanku dan di ruanganku pula. Tepat pukul 1.30 siang hari aku menjemput Amel yang akan kubawa ketempatku dan kuserahkan tubuh mulusnya pada penjaga kontrakan milik Nonix. Sungguh sebuah pengorbanan yang besar, entah bodoh atau apakah diri ini. Sesampainya di tempatku aku dan Amel sempat melakukan pemanasan dengan berciuman dan Amel sempat mengocokan penisku dan mengulumnya, namun sebelum aku puas, pintu kamar ada yang mengetuk. Aku segera merapikan pakaian dan membuka pintu. Sudah kuduga, ternyata penjaga itu tepat waktu namun aku semakin kesal karena aku sendiri belum menuntaskan hasratku. Kini aku harus menyerahkan tubuh Amel pacarku untuk dipakai oleh tubuh penjaga yang gelap dan mungkin juga bau badan. Aku sendiri belum tahu dan tidak memikirkan seberapa besar penis tuh orang dan apakah Amel sanggup menghadapinya.
Aku pun keluar kamar meninggalkan Amel di kamar yang terduduk di sudut
kamar memikirkan nasibnya nanti. Aku berbicara pada Rudi sejenak dan
menyuruhnya untuk memperlakukan pacarku dengan baik jangan main kasar,
jangan keluarin di dalam, dan waktumu cuma 1,5 jam aku mencoba
mengingatkannya.
“Oke den tenang aja, sekarang aden mau ikut di dalam apa mau di luar ajah?” tanyanya.
“Enggaklah bang aku di luar ajah”
Akupun memilih di luar saja karena mungkin aku gak sanggup melihat tubuh
pacarku digerayangi dicium dan atau suruh mengulum penisnya bahkan
mengentotnya. Setelah itu aku persilakan Rudi masuk kamar untuk memulai
aksinya sementara aku duduk di balkon depan kamar. Setelah Rudi masuk
diapun menutup pintu kamar perlahan-lahan dan terdengar bunyi ceklek,
yang kutahu itu adalah kunci gerendel belakang pintu kamarku. Rasa
takut, gelisah sekaligus penasaran membayangkan pacarku di dalam kamar
dengan seorang pria yang tidak dia kenal dalam keadaan terkunci
membuatku semakin tidak karuan. Akhirnya aku putuskan untuk mengawasinya
lewat jendela ventilasi yang memang selalu terbuka. Dengan bantuan
kursi sebagai pijakan aku dapat melihat jelas ke dalam kamarku. Terlihat
Amel pacarku masih terduduk di sudut tembok di atas tempat tidurku yang
memang tidak menggunakn ranjang dengan posisi duduk menyandar pada
tembok lututnya ditarik ke belakang sehingga pahanya terangkat. Amel
saat itu masih menggunakan seragam sekolahnya lengkap karena menggunakan
rok dengan posisi duduk seperti itu selas memperlihatkan cd nya yang
berwarna merah itu. Entah pacarku sadar atau tidak akan hal itu.
Sementara itu si Rudi tanpa basa basi melucuti pakaiannya sendiri hingga
bugil dan waaow..sebuah batang hitam dan berbulu lebat mengacung dengan
ukuran jumbo. Ukuran penis Rudi ternyata 2x lipat dari milikku. Dia
langsung menuju arah Amel pacarku yang masih terbelalak melihat ukuran
penisnya, antara percaya atau tidak. Dulu Amel yang gemar menonton film
bokep luar yang memiliki ukuran big kini tepat berada di hadapannya
mengacung dan siap mengoyak ngoyak mahkotanya.
Rudi yang memegangi penisnya yang sudah tegak mengacung menarik tangan
Amel yang halus dan lembut itu lalu menuntunnya untuk menggenggam penis
besarnya yang bau itu. Dengan gemetar pacarku Amel mulai menggenggam dan
nampak sekali tangannya sangat kecil dihadapan penis Rudi dan tak
sanggup menggenggam penuh penis itu.
“Kenapa?gak usah takut santai ajah ya..gimana gede mana sama punya pacarmu?” tanya Rudi
“Iii…iiyaa bang, ngh anu bang gede punya abang”
“Emang non suka punya sapa? kontol punyaku apa penis punya den Bili?”
”Eess…ssu…su…suka punya abang.” jawab Amel dengan takut dan gemetar
“Hahahahaa tenang ini jadi milik kamu sekarang.” Rudi tertawa girang
“iya bang.”
Tak lama kemudian tangan kanan Rudi memegangi penisnya dan mendekatkan ke wajah cantik pacarku yang tak berdaya, dia pun menggesek gesekan penisnya ke seluruh bidang wajah Amel. Bagian dagu, pipi, bibirnya yang mungil dahinya telinganya tak luput dari sentuhan penis Rudi. Rudipun mengguncang-guncangkan penisnya di muka Amel pacarku, seolah olah sedang menampar-namparnya. Amelpun hanya pasrah dan matanya berkedip kedip setiap penis itu menampar wajahnya. Lalu kini tangan kiri Rudi membelai belai rambut Amel yang lembut dan sesekali menggelitik telinga Amel. tak lama kemudian Rudi menyuruh pacarku untuk membuka mulutnya dan mengeluarkan lidahnya panjang panjang
“Kenapa?gak usah takut santai ajah ya..gimana gede mana sama punya pacarmu?” tanya Rudi
“Iii…iiyaa bang, ngh anu bang gede punya abang”
“Emang non suka punya sapa? kontol punyaku apa penis punya den Bili?”
”Eess…ssu…su…suka punya abang.” jawab Amel dengan takut dan gemetar
“Hahahahaa tenang ini jadi milik kamu sekarang.” Rudi tertawa girang
“iya bang.”
Tak lama kemudian tangan kanan Rudi memegangi penisnya dan mendekatkan ke wajah cantik pacarku yang tak berdaya, dia pun menggesek gesekan penisnya ke seluruh bidang wajah Amel. Bagian dagu, pipi, bibirnya yang mungil dahinya telinganya tak luput dari sentuhan penis Rudi. Rudipun mengguncang-guncangkan penisnya di muka Amel pacarku, seolah olah sedang menampar-namparnya. Amelpun hanya pasrah dan matanya berkedip kedip setiap penis itu menampar wajahnya. Lalu kini tangan kiri Rudi membelai belai rambut Amel yang lembut dan sesekali menggelitik telinga Amel. tak lama kemudian Rudi menyuruh pacarku untuk membuka mulutnya dan mengeluarkan lidahnya panjang panjang
“Non sekarang buka mulut Non dong truss keluarin lidahnya yah!”
Amel pun menurut saja perkataanya, terlihat lidahnya yang berwarna pink kemerahan yang imut dan memang tidak besar keluar dari mulutnya. Tanpa ada kata kata Rudi langsung menggosokan penisnya ke lidah Amel yang menjulur.
Amel pun menurut saja perkataanya, terlihat lidahnya yang berwarna pink kemerahan yang imut dan memang tidak besar keluar dari mulutnya. Tanpa ada kata kata Rudi langsung menggosokan penisnya ke lidah Amel yang menjulur.
Setelah menggosokannya kini Rudi berniat memasukkan penisnya yang besar kedalam mulut Amel yang kecil.
“Non buka mulutnya yang gede yah, biar gak kena gigi non” dan Amel pun membuka lebar-lebar mulutunya.
Rudi langsung menjejalkan penisnya ke mulut Amel dan nampak pacarku itu
seperti ingin muntah karena memang sebelumnya Amel tidak pernah
melakukan oral saat bercinta dengan aku.tentu satu hal yang membuatku
kembali iri.
“Kenapa non? enek yah..baru pertama kali yah ngulum kontol” tanyanya nyengir
“Eemhh emmh emmh” Amel tidak bisa menjawab karena mulut kecilnya penuh oleh penis Rudi
“Udah tar juga biasa” Rudi kini mencoba memajukan lagi penisnya dan nampak Amel seperti mau muntah bahkan cairan liur dari mulutnya pun keluar, matanya terpejam, mungkin hal ini dikarenakan penis Rudi menyentuh rongga terdalam mulutnya.
“Kenapa non? enek yah..baru pertama kali yah ngulum kontol” tanyanya nyengir
“Eemhh emmh emmh” Amel tidak bisa menjawab karena mulut kecilnya penuh oleh penis Rudi
“Udah tar juga biasa” Rudi kini mencoba memajukan lagi penisnya dan nampak Amel seperti mau muntah bahkan cairan liur dari mulutnya pun keluar, matanya terpejam, mungkin hal ini dikarenakan penis Rudi menyentuh rongga terdalam mulutnya.
Di samping aku yang merasa iba melihat hal tersebut, aku juga merasa
ikut terangsang dan selalu penasaran dengan apa yang akan dilakukan Rudi
terhadap pacarku yang cantik ini. Rudi memaju mundurkan penisnya
seperti orang bersetubuh tak memperdulikan Amel yang nampaknya susah
bernapas.lama dalam posisi seperti itu. Akhirnya ia melepaskan penisnya
dari mulut Amel yang sudah lemas dan ketika dicabut, penis itu kini
sangat basah dan lengket akibat air liur dari mulut Amel dan air liur
itu juga terus menetes dari mulut pacarku. Setelah itu Rudi duduk
disamping Amel dan melihat Amel yang masih lemas karena mulutnya yang
sudah dientot. Rudi langsung melucuti pakaian Amel, pacarku. Satu
persatu kancing seragam itu dibuka hingga terlepas semua dan membuang
baju Amel sembarangan.Tidak mau lama-lama diapun mengangkat BH Amel dan
terpampanglah buah dada Amel yang memang mancung dan putingnya yang pink
nampak tegang karena terangsang. Amel sempat menutup buah dadanya yang
terbuka itu dengan kedua tangannya,karena mungkin malu buah dadanya yang
indah harus ia tunjukkan pada orang yang sama sekali tidak ia kenal.
“Kenapa ditutup non? tetek non bagus banget, kalo non jadi perek kayanya
mahal nih non tarifnya. mending tangan non kocokin kontolku aja” ucap
Rudi yang semakin membuatku kesal.
Sialan tuh orang nyamain pacar aku sama perek, udah disepong sekarang
udah liat buah dada pacar aku.namun jujur aku sangat terangsang dengan
segala perbuatan yang dilakukan Rudi pada pacarku. Perlahan tangan itu
mulai menyingkir dari buah dadanya dan tanpa dituntun kini Amel
menggenggam penis Rudi. Mungkin sudah terlanjur atau mungkin dia sudah
menginginkannya. Melihat hal itu Rudi langsung meremas remas buah dada
mancung yang hanya pernah kurasakan kini Rudi pun merasakan
kekenyalannya sekaligus merasakan nikmat karena penisnya dikocok kocok
tangan Amel yang kuyakin hanya pernah memegang penisku. Amel sudah tidak
dapat menahan hasrat seksnya lagi ketika Rudi mulai mengenyot buah
dadanya, mulutnya terbuka menerima rangsangan itu, dan kini tangan yang
satunya memegangi kepala Rudi dan menekan nekan kedalam agar mulut Rudi
tidak terlepas dari buah dadanya yang montok. Sambil mengeyot tangan
Rudi membuka pengait BH Amel yang masih terpasang dan melepasnya lalu
membuangnya ke sembarang tempat. Rudi lalu menidurkan Amel dan diapun
langsung memeluk Amel merapatkan tubuh hitamnya yang bau dan sudah
berkeringat. Kini tubuh mereka berhimpit tak ada celah, terlihat
keringat Rudipun menempel di tubuh Amel pacarku yang sudah bugil
atasnya. Buah dada Amel melebar karena tergencet badan Rudi.sialan dalam
hatiku, tubuh mulus pacarku kini dikotori keringat bau milik Rudi. Rudi
terus menciumi dan melumat bibir Amel dalam kondisi memeluknya. Kini
tangan Amelpun sudah melingkar di leher dan punggung Rudi. Amel pun
mencoba membalas ciuman ciuman Rudi dan lidah mereka saling
menjilat.sekarang mereka sudah seperti sepasang kekasih yang sedang
merajut cinta.
“Sialan juga si Amel, sudah lupa apa siapa pacar sebenarnya dia?” omelku dalam hati memakinya
Tangan Rudi menyelinap ke bawah dan aku tahu dia pasti mencari pengait
rok Amel dan seketika rok Amel pun dengan mudah dipelorotin olehnya
sekaligus bersamaan dengan cd warna merahnya juga.
Kini Amel sama sama telanjang dengananya. Sialan, lagi lagi aku melihat
pemandangan seperti ini, tubuh pacarku sendiri tanpa busana sedang bugil
bersama pria lain dan aku hanya bisa menyaksikannya yang menerima
rangsanga rangsangan darinya. Rudi pun bangkit dan melihat keindahan
vagina pacarku Amel.
“Wah non, memek non keliatannya masi rapet nih” ujarnya,
Rudi pun langsung saja memposisikan kaki Amel agar terlentang lebar.
Kini vagina Amel dengan gundukan indah dan bulu yang tipis terpampang
jelas oleh laki laki itu yang tidak ia kenal. Rudi langsung membenamkan
kepalanya di antara selangkangan pacarku. Amel pun mendesis penuh nikmat
ketika lidah Rudi menyapu vaginanya,dan sesekali memasukkan lidahnya ke
lobang vaginanya. Amel semakin kelojotan dan kedua tangannya menekan
nekan kepala Rudi agar tidak terlepas dari vaginanya. Aku melihat Amel
kelojotan dengan kepalnya yang menggeliat geliat dipadu dengan tubuhnya
yang meliuk liuk, kini sudah mengejang hebat dengan suara lenguhan yang
agak keraas..arrrrggghh
“wah non keluar yah? enak nih cairan memeknya” sahut Rudi lalu bangkit dan kembali menindih Amel yang masih lemas karena orgasme pertamanya.
“wah non keluar yah? enak nih cairan memeknya” sahut Rudi lalu bangkit dan kembali menindih Amel yang masih lemas karena orgasme pertamanya.
Rudi kembali menciumi dan menjilati wajah Amel yang sangat cantik
itu.karena posisi Amel yang terlentang kemudian ditindih oleh tubuh
Rudi, terpampang jelas vagina pacarku sekarang menempel dengan penis
besar Rudi,
“Apa muat kontol gede itu masuk ke dalam?” pikirku.
Rudi terus menciumi bibir, leher dan buah dada pacarku hingga dirasa
cukup diapun bangkit dan memposisikan diri untuk menyetubuhi pacarku.
Melihat seperti itu ternyata membuat pacarku Amel bereaksi, diapun tentu
sudah tahu ukuran batang penis Rudi. Kini Amel pacarku membuka lebar
lebar kedua kakinya dan ditekuk agar vaginanya terbuka lebar juga.
Terlihat lubang vagina Amel mekar, Rudi menggosok gosokan kepala
penisnya di bibir vagina pacark
“Wah sialan, ada kontol lain yang sudah menyentuh memek pacarku” pikirku.
Rudi mulai melakukan penetrasi, namun sering gagal sehingga membuat Amel
berinisiatif. Tangan kananya membantu membuka lebar lebar vagina
miliknya dan tangan kirinya mencoba menuntun penis milik Rudi menuju
lubang kenikmatannya. Benar saja kini kepala penis Rudi sudah masuk,
Amel pun meringis menahan sakit. Tak berselang lama kepala penisnya
sudah tidak terlihat terbenam oleh vagina pacarku, karena sudah banyak
lendir yang keluar maka dengan mudah Rudi memasukkan sisa batang
penisnya dan bleeeeeesssss….penisnya masuk menerobos dinding vagina
pacarku, Amel pun kembali melenguh…aahhhh!!
“Gimana? Enak kan?” tanya Rudi sambil menggenjot
“Iya bang ennnaakk emmh!”
“Nanti kalo non ketagihan dan mau kontol abang lagi, non sms ajah, jangan bilang pacar non” sahutnya
“Iya bang ennnaakk emmh!”
“Nanti kalo non ketagihan dan mau kontol abang lagi, non sms ajah, jangan bilang pacar non” sahutnya
“Iiyaa bang ntar Mel sms tapi jangan ketahuan pacarku ya bang!”
“Emmh dasar…aku denger gobloook!!” sahutku dalam hati, “perek juga nih si Amel”
“Emmh dasar…aku denger gobloook!!” sahutku dalam hati, “perek juga nih si Amel”
Bodo amat tapi memang ini membuatku semakin bergairah tanpa sadar aku
sudah membuka retsletingku dan mulai mengocok penisku sambil melihat
adegan demi adegan pacarku yang sedang disetubuhi orang yang tak dia
kenal. Meski tak bisa masuk sepenuhnya kini setidaknya seluruh ruangan
di vagina pacarku Amel sudah tersentuh penis orang lain.
“Sayang…kita mulai genjot yah!” kata Rudi
“Sayang…sayang pala lo peyang, itu pacarku bangsat!!” dalam hatiku memaki.
Langsung saja Rudi mulai menggenjot vagina Amel, pacarku. Terlihat buah
dada Amel terpental pental karena hentakan dari Rudi yang menggenjot
vaginanya. Melihat itu Rudi langsung menangkap kedua buah dada pacarku
dan meremasnya sambil terus menggoyang pantatnya. Lama posisi tersebut
membuat Amel bosan,
“Bang gantian donk Amel yang di atas!” kata pacarku
“Boleh non,sok ajah non yang nguleg yah”
Kini mereka berpelukan dan langsung membalikan posisi tanpa terlepas penis Rudi dari vagina pacarku. Lalu Amel menegakkan tubuhnya dan mulai menggenjot dengan menaik turunkan pantatnya dan memutar mutar pantatnya menikmati penis Rudi. Tangan Rudi tak tinggal diam dia terus meremas buah dada dan memilin milin puting susu Amel yang imut. Aku sungguh tidak melihat sosok Amel yang sebenarnya yang pendiam dan polos dan lugu. Kini ia berubah seketika menjadi garang tidak jauh beda dengan perek. Lama melihat adegan pacarku naik turun di atas penis orang membuat aku tidak tahan. Aku pun bergegas pergi ke kamar mandi dan mulai mengocok penisku sambil membayangan adengan pacarku disetubuhi orang hingga crooot crooot croootttt ahhh…penisku menyemburkan sperma. Sungguh ironis, pacarku sedang asik bersetubuh sama orang, aku malah justru onani dan membayangkannya. Setelah membersihkannya…akupun kembali ke tempat semula mengawasi mereka. Betapa terkejut aku ketika mereka sudah berganti posisi doggy style dimana Amel tepat menghadap ke arah tempat aku mengintip, lebih kaget lagi ternyata Amelpun melihatku dan tersenyum.
“Bang gantian donk Amel yang di atas!” kata pacarku
“Boleh non,sok ajah non yang nguleg yah”
Kini mereka berpelukan dan langsung membalikan posisi tanpa terlepas penis Rudi dari vagina pacarku. Lalu Amel menegakkan tubuhnya dan mulai menggenjot dengan menaik turunkan pantatnya dan memutar mutar pantatnya menikmati penis Rudi. Tangan Rudi tak tinggal diam dia terus meremas buah dada dan memilin milin puting susu Amel yang imut. Aku sungguh tidak melihat sosok Amel yang sebenarnya yang pendiam dan polos dan lugu. Kini ia berubah seketika menjadi garang tidak jauh beda dengan perek. Lama melihat adegan pacarku naik turun di atas penis orang membuat aku tidak tahan. Aku pun bergegas pergi ke kamar mandi dan mulai mengocok penisku sambil membayangan adengan pacarku disetubuhi orang hingga crooot crooot croootttt ahhh…penisku menyemburkan sperma. Sungguh ironis, pacarku sedang asik bersetubuh sama orang, aku malah justru onani dan membayangkannya. Setelah membersihkannya…akupun kembali ke tempat semula mengawasi mereka. Betapa terkejut aku ketika mereka sudah berganti posisi doggy style dimana Amel tepat menghadap ke arah tempat aku mengintip, lebih kaget lagi ternyata Amelpun melihatku dan tersenyum.
“Eh sayang kok ngintip sih? ahh emmh ahh emm” ujar Amel di tengah desahannya sambil vaginanya terus disodok Rudi.
Aku pun tertegun dan bertanya pada diri sendiri harus bagaimana sekarang?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar